Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘Management’ Category

Baru baru ini ngobrol sama boss dan dia menyarankan saya untuk membaca buku Good To Great dari pak James Collins yang merupakan lanjutan dari buku beliau build to last, dan kebiasaan saya yang suka asal nyeplos, sekenanya saya bilang “wew menarik sepertinya, nanti pas ke toko buku saya beli dan baca deh”… padahal niatnya basa basi soalnya do’i ngejelasin soal buku ini sampe berbusa busa.

GTG1
Saya pikir selesai sudah, ternyata jauh sekali dari dugaan, dalam beberapa pertemuan terakhir ama si Boss, do’i selalu nanya, “sudah sampai mana bacanya? Apa pendapat kamu tentang bla la bla…! Tjape deeh, sementara ga bisa escape, gara gara makan malem barengan terus [kita jadi bujangan disini 🙂 ].

Akhirnya mau ga mau mulai deh cari ringkasan bukunya di internet dan pelajaran meringkas dan mengarang dimulai 😉

Buku ini isinya menganalisa perusahaan perusahaan yang superior di kelasnya masing masing, dan setelah itu menyimpulkan apa apa saja ciri ciri perusahaan perusahaan superior tersebut, tema sentral dari buku ini adalah bahwa perusahaan superior selalu memiliki target yang Sangat Spesifik, dan juga setelah itu fokus untuk mengalokasikan seluruh sumber daya mereka untuk mencapai target yang spesifik tadi.
Buku ini terdiri dari 9 bab, dan berikut ini cuplikannya:
Baca Tulisan Selengkapnya…

Read Full Post »

Akhir akhir ini istilah CBHRM menjadi sering dibahas, tidak saja di kalangan HR professional, tetapi juga di khalayak umum, dan karena tidak ada satu pengertian yang baku, maka istilah kompetensi menjadi sangat lentur.

Menurut Wikipedia, kompetensi (HR) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaannya dengan baik.

Kebetulan di tempat saya kerja, ada pelatihan tentang kompetensi dan berikut ini yang saya tangkap dari pelatihan sehari tersebut…

Kompetensi adalah kualitas dasar atau karakter individu yang merupakan penyebab individu tersebut mampu mencapai performa yang superior.

Yang perlu diperhatikan adalah kata kualitas dasar (Underlying characteristic), maksud dari kata ini yaitu karakter dasar lah yang lebih penting, seperti bisa dilihat di gambar gunung es dibawah.

Baca Tulisan Selengkapnya…

Read Full Post »

Sudah beberapa tahun ini seringkali mendengar kata talent, kata ini menjadi semacam mantra dari teman teman HRD untuk menjelaskan segala sesuatu, walaupun tentu saja levelnya masih sedikit dibawah kata leadership :).

Lalu sampai suatu ketika di akhir bulan Desember saya menemukan sebuah tulisan dari seseorang yang tidak boleh disebut namanya bahwa seseorang itu menjadi besar itu karena disiplin dan talent itu seringkali malah menjadi dalih untuk kegagalan, dimana ni orang mengutip buku ini. Hal ini lah yang membawa saya untuk membaca buku ini dan menyajikan ringkasannya sebatas pemahaman saya.

Awal buku ini di mulai tentang cerita di suatu sore di pertengahan tahun 1978, pada satu ruangan kerja di kantor pusat P&G di Cincinnati, ada 2 pemuda usia 22 tahun baru lulus kuliah yang kerja disana, duduk berseberangan dalam satu ruangan kecil, tugas mereka dalah membantu menjual snack cookies, tetapi mereka kebanyakan menghabiskan waktu untuk duduk di ruangan  mengetik memo internal mengikuti aturan perusahaan yang ketat. Mereka adalah pemuda yang cerdas, yang satu lulusan Harvard dan yang satu lagi dari Dartmouth, tetapi nggak cerdas cerdas amat hingga membedakan mereka dengan ratusan karyawan baru P&G yang lain. Yang membedakan mereka berdua dengan rekan rekannya adalah mereka nggak terlalu berambisi, dua duanya gak punya rencana karir atau target karir/jabatan. Tiap sore mereka main basket dengan kertas bekas dan keranjang sampah. Salah satu dari mereka di kemudian hari berkata “kami berdua di nobatkan menjadi 2 orang yang paling kecil kemungkinannya untuk sukses”.

Dua orang ini menarik perhatian kita sekarang adalah hanya karena satu hal: Mereka adalah Jeffrey Imelt dan Steven Ballmer, yang sebelum usia 50 tahun menjadi CEO dari salah satu perusahaan terbesar di dunia, yaitu General Electric dan Microsoft. Berlawanan dengan ekspektasi orang orang pada waktu mereka masih fresh graduate. Mereka mencapai puncak karir korporasi, dan pertanyaan utamanya adalah jelas, How?

Baca tulisan lengkapnya…

Read Full Post »